London, Bapak Sepakbola Modern

Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang paling digemari oleh masyarakat luas di Indonesia, dan meskipun tim nasional Indonesia atau klub lokal kurang baik di kancah internasional, penggemar sepak bola terus bertambah. Tak hanya penggemar sepak bola lokal, banyak masyarakat Indonesia yang sangat menggemari klub sepak bola mancanegara seperti Manchester United, Real Madrid, dan Juventus.

Banyak yang mengatakan benua Eropa adalah kiblat sepakbola dunia, maka tak heran jika kini banyak bermunculan talenta-talenta hebat dan klub-klub besar dengan basis suporter di luar Eropa. Salah satu negara Eropa dengan talenta sepakbola yang hebat adalah Inggris.

Sir Bobby Charlton, Alan Shearer, David Beckham, Wayne Rooney, Steven Gerrard, Frank Lampard, Harry Kane, hingga Trent Alexander -Arnold generasi sebelumnya, semuanya adalah pemain sepakbola Inggris yang terkenal di sepakbola.

Seperti halnya Indonesia, timnas Inggris juga buruk. Pada akhirnya, tim nasional yang dikenal sebagai “Tiga Singa” memenangkan Piala Dunia pada tahun 1966. Ini sangat kontras dengan kejayaan klub-klub Inggris yang bermain di Liga Inggris dan di bawahnya. Didukung oleh kemajuan industri, Liga Premier dikatakan sebagai yang terbaik di luar sana. Di Indonesia, jumlah penonton Premier League selalu meningkat dari musim ke musim.

 Anak usia 10 tahun sudah mulai mewarisi tradisi menonton sepak bola dari orang tuanya, bahkan sudah memiliki pemahaman umum tentang sepak bola. Banyak orang rela membayar langganan TV berbayar hanya untuk menonton Liga Inggris.

Di Inggris sendiri, budaya menonton sepak bola sudah berkembang sejak zaman Revolusi Industri tahun 1800-an. Orang-orang dari wilayah tersebut berduyun-duyun ke kota-kota besar seperti London, Liverpool dan Manchester. Karena berbagai alasan, seperti kemudahan penggunaan dan waktu permainan yang singkat, sepak bola sangat digandrungi oleh masyarakat.

Cinta inilah yang akhirnya melahirkan klub sepak bola, dan klub-klub ini menjadi populer selama bertahun-tahun. Jika biasanya hanya ada satu atau dua klub berdiri di satu kota, bisa ada lebih dari 5 klub di satu kota di Inggris, bahkan London memiliki lebih dari 10 tim sepak bola.

Sebagai ibu kota Inggris, London meliputi area seluas 1.570 kilometer persegi.Total ada 42 klub sepak bola yang mengikuti kompetisi dari Liga Inggris hingga liga kedelapan. Jika sebuah klub sepak bola bisa memiliki 24 pemain tim cadangan, berarti sudah ada 1008 pemain sepak bola di London.

Belum lagi para pemain muda, pemain kelompok umur, dan sepak bola wanita. Karena itulah pusat sepak bola Inggris berada di kota London, selain menyebar ke beberapa wilayah Inggris lainnya seperti Liverpool atau Manchester.

Secara umum sepak bola Inggris, khususnya di London, bukan sekedar olahraga, melainkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Kota ini adalah nenek moyang sepak bola modern. Banyak pemain sepak bola dunia ingin menjadi bagian dari klub Inggris dan tidak hanya pemain sepak bola tetapi juga pelatih kelas dunia tertarik untuk mengelola klub yang berbasis di kota tersebut. Mesut Oezil, Eden Hazard dan Hugo Lloris hanyalah segelintir pesepakbola yang memutuskan untuk memulai karir di London. Wenger yang berkebangsaan Prancis bahkan pernah melatih klub London Arsenal selama 20 tahun.

Pelopor budaya sepak bola modern di London dimulai dari Sekolah Harrow di tenggara London. Sekolah menetapkan bahwa sepak bola harus dimainkan dengan kaki kecuali penjaga gawang. Kiper juga harus memakai sarung tangan dan seragam yang berbeda dari 10 pemain lainnya.

Peraturan ini masih digunakan sampai sekarang dan menjadi dasar aturan umum sepakbola. Diiringi dengan lahirnya peraturan ini, pada tanggal 26 Oktober 1863, lahirlah organisasi khusus sepak bola bernama The Football Association (disingkat FA). FA telah menjadi organisasi sepak bola tertua di London, Inggris bahkan dunia. Sebagai awal aktifnya sepak bola City of London, FA kemudian membuat kompetisi yang dikenal dengan nama FA Cup. Pertandingan tahun 1871-1872 di Kenington Oval mengadu 2 klub, Wanderers melawan Clapham Rovers.

Faktanya, Piala FA adalah kompetisi tertua di Inggris dan masih menjadi kompetisi resmi negara tersebut, dengan klub London Arsenal telah memenangkan Piala FA paling banyak dengan 13 kali.

Menyusul legalisasi badan resmi FA, klub profesional pertama dibentuk di London pada tahun 1879 dengan nama Fulham St Andrews Church Sunday School FC atau lebih akrab disapa Fulham. Setelah kelahiran Fulham, Tottenham Hotspur, Queens Park Rangers, Millwall, Barnet, Brentford, Wimbledon, Arsenal, Chelsea, Charlton, Crystal Palace, dan kemudian 1900 West Ham United pada 1990-an. Bersamaan dengan maraknya klub-klub London, lahir pula klub-klub di kota-kota lain di Inggris, seperti Everton, Manchester City, Manchester United, Liverpool, Southampton, dan Sunderland.

Jumlah klub di London juga menentukan jumlah stadion. Dari stadion kecil hingga stadion mewah seperti Wembley, mereka berdiri kokoh di London dan menampung ribuan orang setiap minggu. Bahkan, stadion-stadion tersebut tidak hanya digunakan sebagai tempat menonton pertandingan sepak bola, tetapi juga sebagai destinasi wisata. Sepak bola London selalu di mata semua penggemar. Mulai dari anak-anak, dewasa, pria, wanita, mahasiswa, pengusaha bahkan pejabat.

Bahkan jika Anda bukan penggemar sepak bola, menonton langsung pertandingan sepak bola klub London di stadion yang dipenuhi ribuan pendukung pasti akan menjadi perjalanan yang tak terlupakan ke London. Jadi kapan ke London?

Scroll to Top